Menurut
 data yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik, konsumsi  buah 
masyarakat Indonesia sangat rendah. Pada tahun 2004, sekitar 6 dari  10 
orang tidak makan buah untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Selain  
disebabkan masih kurangnya kesadaran untuk mengonsumsi buah, harga buah 
 terbilang cukup tinggi untuk keluarga kurang mampu.
Tetapi,  benarkah harga buah saat ini mahal? Ternyata, tidak selalu. 
Yang mahal  adalah harga buah impor, sedangkan harga buah lokal 
sebenarnya masih  terjangkau.
Sayangnya, banyak orang yang lebih menyukai buah impor  ketimbang buah 
lokal, karena dianggap lebih bergengsi dan lebih banyak  manfaatnya. 
Selain itu, buah impor seringkali memiliki bentuk dan  penampilan yang 
lebih bagus dibanding buah lokal. Sedangkan buah lokal  cenderung 
dihindari karena bentuknya yang kurang menarik, kusam, dan  juga tidak 
bernilai ekonomi tinggi. Padahal, manfaat dan nilai gizi buah  lokal 
lebih besar daripada buah impor.
"Buah impor sebenarnya  hanya menang gengsi saja, namun kadar gizinya 
lebih sedikit dibanding  dengan buah lokal," ungkap pakar nutrisi, 
Emilia E. Achmadi, MS, RD,  dalam acara "Buavita Fruit Does You Good", 
di Birdcage, Kebayoran Baru,  Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012) lalu.
Gizi buah sebenarnya  terpengaruh dari struktur tanah, dan perlakuan 
pasca panennya. Karena  pengiriman buah yang tergolong cukup jauh, buah 
impor umumnya dipanen  dalam kondisi sebelum matang agar tidak cepat 
rusak dan busuk selama  proses pengiriman. Pemanenan buah sebelum matang
 akan sangat berpengaruh  pada kandungan nutrisi dalam buah.
"Kandungan gizi buah yang  paling tinggi terdapat pada buah yang matang,
 sehingga pemanenan buah  sebelum waktunya akan memotong saluran nutrisi
 dalam buah," tukasnya.
Pengawetan  buah dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti lapisan 
lilin membuat  penampilan buah impor mulus dan mengilat, sehingga 
terlihat sangat  menggiurkan. Padahal, lapisan lilin tersebut bisa 
memberi pengaruh buruk  bagi kesehatan.
Sebaliknya, kandungan gizi buah lokal dinilai  lebih baik karena pada 
jarak tempuh saat pengirimannya tak terlalu jauh.  Hasilnya, perlakuan 
pasca panennya pun tak perlu melibatkan bahan  pengawet atau bahan kimia
 lainnya. Karena jarak pengiriman yang  cenderung dekat, buah bisa 
dipanen saat sudah matang sehingga kandungan  nutrisinya maksimal. 
Selain itu, karena jarak tempuh pengirimannya tidak  jauh, dan banyak 
dijajakan di pasar, harga buah lokal pun cenderung  lebih murah.

Selasa, 27 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
0 komentar:
Posting Komentar