Mengatasi Rambut Rontok. Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya rambut rontok. Rambut Rontok adalah Lepasnya 
rambut dari kulit kepala atau rambut rontok kerap terjadi saat keramas, blow dry atau 
menyisir rambut. Kehilangan rambut 50-100 helai per hari masih terbilang
 normal. Menurut Dermatologist Francesca Fusco, MD yang ahli dalam rambut rontok, itu hanya siklus pergantian rambut.
Rambut rontok helaian demi helaian yang baru menggantikan rambut yang sudah menua tidak menghawatirkan. Akan tetapi jika rontoknya 
sampai berlebihan, bisa jadi merupakan sebuah tanda gangguan medis yang 
serius.
 1. Telogen Effluvium
Rambut rontok ini umumnya terjadi setelah kelahiran, operasi besar, penurunan berat badan
 yang drastis atau stres tingkat tinggi. Telogen Effluvium juga bisa 
terjadi karena efek samping dari pengobatan medis tertentu, misalnya 
penggunaan antidepresan atau obat anti peradangan. Penyebabnya, karena 
pertumbuhan rambut berlangsung lebih cepat dari keadaan normal. Sehingga
 akar rambut tidak sempat 'istirahat' untuk fase pergantian dari rambut 
lama ke rambut baru. Biasanya kerontokan dialami 6 minggu sampai 3 bulan
 pasca kejadian, dan jumlahnya bisa sebanyak genggaman tangan orang 
dewasa.
2. Faktor Keturunan
Rambut rontok yang disebabkan faktor genetik biasa disebut androgenetic 
alopecia. Menurut American Academy of Dermatology, androgenetic alopecia
 merupakan penyebab kerontokan rambut paling umum. Gen ini bisa 
diwariskan baik dari pihak ayah, ibu atau kedua orangtua.
Rambut rontok wanita dengan gen ini umumnya mengalami rontok di sekitar poni. Kondisi 
ini terjadi perlahan-lahan dan umumnya dialami di awal usia 20an tahun. 
Pada beberapa kasus, kerontokan bisa menyebar hingga seluruh bagian 
kepala.
3. Kelebihan Hormon Thyroid
Hormon
 thyroid bertanggung jawab menjaga metabolisme dasar tubuh untuk 
pertumbuhan rambut, kulit dan kuku. Tapi jika kadarnya tidak tepat 
(kelebihan atau kekurangan) bisa mengubah fungsi tubuh secara 
keseluruhan. Kelebihan hormon thyroid bisa menyebabkan kenaikan berat 
badan, kelelahan, konstipasi, depresi, rambut, kuku dan kulit menjadi 
rapuh dan mudah rusak. Thyroid yang terlalu banyak juga bisa 
mengakibatkan rambut rontok karena metabolisme terlalu cepat.
4. Kekurangan Zat Besi
Rambut rontok pada wanita
 yang pendarahannya banyak saat menstruasi atau kurang mengonsumsi 
makanan kaya zat besi, bisa mengalami kekurangan zat besi. Artinya, 
darah tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup untuk mengalirkan
 oksigen ke sel-sel tubuh. Akibatnya tubuh mengalami kelelahan, lemah, 
kulit pucat dan kerontokan rambut karena aliran nutrisi yang terhambat 
pada tubuh.
5. Kondisi Kulit Kepala
Rambut rontok juga disebabkan Kulit
 kepala yang tidak sehat bisa menyebabkan peradangan yang membuat rambut
 sulit tumbuh. Ketombe, psoriasis (penebalan kulit berwarna kemerahan 
dan bersisik) dan infeksi jamur merupakan kondisi kulit yang bisa memicu
 rambut rontok.
6. Alopecia Areata
Rambut rontokakibat Alopecia
 Areata merupakan gangguan pada sistem imun atau daya tahan tubuh. 
Sistem imun bekerja terlalu 'agresif' sehingga menyerang folikel rambut.
 Gejalanya dapat timbul dalam tiga bentuk; bercak-bercak kebotakan 
berbentuk bulat pada kulit kepala, kerontokan total pada kepala dan 
kerontokan rambut pada seluruh bagian tubuh. Penyebab gangguan yang 
dialami sekitar 4,7 miliar orang di Amerika Serikat ini belum diketahui 
secara pasti. Namun diduga kuat karena dipicu oleh stres atau penyakit.
7. Penataan Rambut yang Berlebihan
Rambut rontok karena terlalu
 sering keramas, blow-dry, catok dan mewarnai bisa merusak rambut Anda 
secara permanen. Panas dan bahan-bahan kimia akan melemahkan batang 
rambut, menyebabkan rambut mudah patah dan rontok. Rambut yang rontok 
akibat penataan berlebihan biasanya patah di tengah batang rambut, bukan
 dari akar.
Rambut rontok memang perlu diatasi, akan lebih baik dari pada 
mengobati yaitu dengan mencegah atau menghindari hal hal penyebabnya. 
Kita akan merasa senang dan lebih percaya diri apabila terhindar dari 
masalah rambut rontok.

Selasa, 27 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
0 komentar:
Posting Komentar