Salad yang dibuat dari campuran buah dan sayuran merupakan salah satu jenis makanan yang rendah kalori dan tinggi serat. Ada banyak jenis salad, termasuk di antaranya salad sayuran, salad pasta, kacang-kacangan, telur, atau biji-bijian, salad campuran daging, unggas, atau makanan laut, dan salad buah. Beberapa jenis salad ini juga lebih nikmat jika disajikan dalam bentuk dingin.
Tetapi
di balik semua berita baik tentang manfaat salad di atas, masih ada
saja anggapan keliru yang berkembang di masyarakat tentang makanan sehat
ini. Berikut lima mitos seputar salad yang paling populer seperti
dikutip Netdoctor :
1. Mitos: salad dibersihkan memakai air yang mengandung klorin
Pastikan
Anda terlebih dahulu mencuci salad sebelum mengonsumsinya. Beberapa
produsen umumnya akan yang memasukkan sedikit kandungan klorin dalam air
untuk mencuci sayur, tapi hal ini tidak dianggap terlalu membahayakan.
Klorinasi
adalah proses penghilangan kuman penyakit dan mikroorganisme dalam air
ledeng, air bersih atau air minum. Proses klorinasi tersebut sangat
efektif untuk menghilangkan kuman penyakit, tetapi di balik keampuhannya
itu, kadar klorin yang tinggi juga berbahaya bagi kesehatan.
Namun
demikian, saat ini sudah semakin banyak produsen yang tidak menggunakan
klorin dalam air cucian, melainkan dengan menggunakan mata air murni.
2. Mitos: salad membosankan
Jika
Anda selalu menggonsumsi jenis salad yang sama setiap hari seperti
misalnya salada, tomat dan mentimun, wajar saja jika Anda menjadi bosan.
Bagaimana
mengatasinya? Kuncinya adalah bereksperimen. Mulailah dengan mencoba
untuk mengonsumsi sayuran yang berbeda seperti misalnya bayam, daun
singkong, pepaya dan menambahkan rempah-rempah segar seperti ketumbar,
peterseli dan kemangi. Kombinasi ini akan membawa rasa yang baru pada
lidah Anda.
Selain itu, Anda juga dapat bereksperimen dengan
mencoba sejumlah bahan lainnya seperti lobak, seledri, daun bawang, bit,
bawang merah, paprika, wortel, buncis, kacang merah merah, kacang
polong, jagung manis dan jamur.
Untuk mendapatkan rasa yang manis, Anda bisa mencampurkan nanas, kismis, mangga, apel atau jeruk.
3. Mitos: harus menghindari salad yang disajikan dengan saus (dressing) tertentu karena tinggi lemak
Penelitian
dari Ohio State University Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa
mengonsumsi selada segar dengan sedikit lemak dapat membantu tubuh
menyerap antioksidan seperti lycopene yang ditemukan dalam tomat, betakaroten ditemukan dalam wortel, serta lutein dan zeaxanthin yang ditemukan dalam daun salad.
Ingat,
tanpa adanya kandungan lemak, tubuh manusia tidak dapat menyerap banyak
dari antioksidan penting, yang telah terbukti dapat menjaga kesehatan
jantung dan risiko lebih rendah terkena kanker.
4. Mitos: salad kemasan mengandung sedikit nutrisi
Segala
macam buah dan sayuran umumnya akan kehilangan vitamin setelah dipetik.
Semakin lama buah dan sayuran itu sampai ke piring Anda, maka semakin
rendah pula kandungan vitaminnya.
Bahkan, salad yang Anda beli
langsung dari petani mungkin telah kehilangan sejumlah besar kandungan
nutrisi ketika makanan itu sampai ke piring Anda. Selada yang ketika
dipanen terpapar sinar matahari sepanjang hari juga besar kemungkinan
vitamin C-nya akan hancur.
Namun ingat, sebagian besar salad juga
mengandung bahan-bahan lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti mineral,
antioksidan, serat dan air.
5. Mitos: salad selalu rendah kalori
Salad
dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda menjaga ukuran pinggang tetap
ramping dan ideal. Tetapi salad dengan campuran kacang, biji, keju,
daging dan mayones biasanya memiliki kandungan kalori yang tinggi dan
bahkan lebih berbahaya ketimbang steak dan keripik.
Minggu, 17 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar