Minuman ringan yang mengandung pemanis dan soda memang begitu
menggoda saat dahaga. Minuman jenis ini tidak hanya digemari oleh orang
dewasa tetapi juga anak-anak. Sensasinya yang segar di tenggorokan
membuat orang lebih suka memilih softdrink ketimbang menenggak air putih biasa.
Tetapi
di balik rasanya yang manis dan menyegarkan, Anda perlu waspada.
Pasalnya, minuman ringan bisa mendatangkan ancaman bagi kesehatan
apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara rutin dan dalam waktu
yang lama. Berikut ini adalah lima ancaman yang minuman ringan bagi
kesehatan Anda, seperti dikutip newsmaxhealth:
1. Obesitas
"Minuman
berpemanis adalah makanan khusus yang menurut penelitian klinis
berkaitan langsung dengan kenaikan berat badan, "kata Dr David Ludwig,
spesialis endokrinologi dari Universitas Harvard. Menurut Ludwig, gula
dapat menyediakan sejumlah besar kalori, tetapi juga bisa menjadi
lingkaran setan. "Gula cepat diserap, sehingga dapat meningkatkan gula
darah dan ini menyebabkan kepanikan dalam tubuh," kata Ludwig.
"Ketika
tubuh melepaskan insulin untuk memetabolisme gula dan menurunkan gula
darah, tubuh merespon dengan melepaskan hormon yang disebut ghrelin - yang membuat seseorang merasa lapar - sehingga memicu untuk makan lebih banyak lagi," jelasnya.
Sebuah studi dari UCLA
menemukan bahwa orang yang minum setidaknya satu soda sehari
meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 27 persen bila
dibandingkan dengan mereka yang tidak minum soda.
Sebuah
penelitian yang dipresentasikan pada tahun 2011 dalam American Diabetes
Association menemukan, mereka yang minum soda, lingkar pinggang
meningkat sebesar 70 persen, dan mereka yang minum dua atau lebih soda
sehari mengalami peningkatan 600 persen dalam lingkar pinggang mereka.
2. Penyakit jantung
Sebuah
riset di Universitas Harvard menemukan bahwa menenggak 12-ounce (350
ml) minuman berpemanis setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung
sebesar 29 persen. Bahkan penelitian yang baru saja dirilis University of Sydney
menemukan bahwa anak yang minum setidaknya satu jenis minuman ringan
setiap hari berisiko mengalami penyempitan arteri di bagian belakang
mata, yang mengarah pada peningkatan risiko hipertensi dan penyakit
jantung.
Studi dari para peneliti di University of Colorado
Denver Health Sciences Center menemukan bahwa individu yang diet tinggi
fruktosa - pemanis yang umum digunakan dalam minuman ringan - berisiko
mengalami peningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga 87 persen.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam journal Circulation dari
American Heart Association juga menemukan, orang yang minum satu atau
lebih minuman ringan setiap hari 25 persen lebih mungkin untuk mengalami
kondisi trigliserida tinggi dan 32 persen lebih mungkin memiliki
tingkat kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah.
Riset lainnya, yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine
menemukan, orang yang mengonsumsi minuman soda setiap hari dapat
meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke hingga 44
persen.
3. Diabetes
Dalam temuan yang dipublikasikan The Nurses Health Study,
peneliti mengamati lebih dari 90.000 wanita selama delapan tahun dan
menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu jenis minuman
berpemanis setiap hari hampir dua kali lebih mungkin telah mengembangkan
diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang jarang konsumsi minuman manis.
Beberapa ilmuwan di Rutgers percaya bahwa tingginya tingkat asupan
fruktosa dapat memulai perkembangan diabetes di dalam tubuh.
4. Kanker
Peneliti
di Inggris menemukan bahwa sodium benzoat, yang biasa digunakan untuk
mencegah timbulnya jamur di dalam minuman ringan, memiliki kemampuan
untuk mematikan bagian terpenting dari DNA seseorang. Hal ini bisa
menyebabkan sirosis hati dan penyakit degeneratif lainnya, termasuk
Parkinson. Tetapi bila dicampur dengan vitamin C, sodium benzoat bisa
menghasilkan zat karsinogenik yang disebut benzena.
Ilmuwan dari India, di Tata Memorial Hospital menemukan sebuah korelasi yang sangat signifikan antara konsumsi soft drink
dan peningkatan risiko kanker kerongkongan. Bahkan zat pemanis buatan
yang terdapat pada beberapa minuman ringan seperti aspartam, telah
dikaitkan dengan risiko pengembangan kanker, seperti kanker pankreas,
leukemia, limfoma, dan payudara.
5. Masalah paru
Para ilmuwan di Australia Universitas Adelaide
mewawancarai lebih dari 16.000 orang selama dua tahun dan menemukan
hubungan antara konsumsi minuman ringan dan asma serta penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK). Semakin sering seseorang mengonsumsi minuman
ringan, semakin besar kemungkinan mereka menderita asma atau PPOK.
Sabtu, 12 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar