Sebuah kelompok advokasi publik di Amerika Serikat
mengklaim bahwa zat pewarna yang dipakai untuk membuat minuman soda
berwarna karamel atau kecokelatan bisa menyebabkan kanker.
Dalam
surat yang mereka kirimkan kepada Food and Drug Administration (FDA),
mereka meminta agar pemerintah melarang penggunaan zat warna itu.
Menurut
Michael Jacobson, direktur eksekutif Center for Science in the Public
Interest (CSPI), mengatakan hasil analisa laboratorium menemukan bahwa
kadar 4-methylimidazole (4-MI) dan 2-methylimidazole, yang terbentuk
ketika gula dicampur dengan amonia dan sulfat untuk menciptakan warna
karamel, dalam 340 gram soda mengandung lima kali lipat dari batasan
yang diperbolehkan oleh negara bagian California yakni 29 mikrogram.
Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran karena konsumsi minuman soda orang Amerika cukup tinggi.
Menanggapi
klaim tersebut, juru bicara FDA, Doug Karas mengatakan bahwa menurut
standar nasional, kandungan 4-MI dalam soda sangat kecil untuk dapat
memicu kanker. "Konsumen harus mengonsumsi sekitar 1000 kaleng soda
setiap hari untuk mencapai dosis yang dianggap memicu kanker itu,"
katanya.
Batasan zat pewarna 4-MI dalam soda, menurut FDA adalah
tak lebih dari 250 ppm dan karamel akan encer ketika dimasukkan ke soda.
Selain itu, level tertinggi 4-MI yang ditemukan oleh CSPI adalah
sekitar 0,4 ppm.
Menanggapi hal tersebut, American Beverage
Association, mengatakan zat warna karamel yang dipakai dinyatakan aman
di seluruh dunia, termasuk oleh European Food Safety Authority dan
Health Canada.
Selain kandungan zat pewarna, menurut CSPI para
penggemar soda harus mewaspadai juga kandungan gula yang tinggi dalam
soda yang bisa memicu obesitas, diabetes dan gangguan kesehatan lain.
Sabtu, 12 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar