"Saya makan banyak  sayuran, kok saya berat
 badan tak juga turun!"  begitu protes seorang  perempuan. Apakah hal 
ini juga Anda hadapi? Bila iya, mungkin Anda masih tergelincir pada 
kesalahan diet yang berulang. 
1. Tidak menghitung kalori
Jangan
 mentang-mentang biji-bijian dan kacang-kacangan baik bagi kesehatan 
Anda, lalu Anda boleh makan satu toples.  Tentu saja mereka sangat 
penting bagi kesehatan Anda, namun mengasup dalam jumlah besar juga bisa
 menyebabkan kenaikan berat badan. Diet bukan berarti juga Anda mengasup
 semangkuk besar salad yang terendam mayones banyak-banyak. Cari tahu 
porsi harian Anda yang seharusnya. Berikut gambaran kasar kalori untuk 
perempuan yang bertubuh sedang dengan bobot 70 kg dan berolahraga jalan 
kaki 30 menit dua kali seminggu:
• 4 porsi sayuran (1 porsi = 1 cangkir tanpa kuah)
• 4 porsi biji-bijian (1 porsi = sepotong roti gandum atau setengah cangkir nasi merah)
• 4 porsi protein tanpa lemak (1 porsi = 3 ons daging atau setengah cangkir kacang)
• 4 porsi lemak sehat (1 porsi = 1 sendok makan minyak atau seperempat alpukat)
2. Memusuhi satu (hingga tiga) kelompok makanan
Banyak
 perempuan menghilangkan satu jenis makanan tertentu demi memangkas 
lemak dalam tubuh. Misalnya karbohidrat atau lemak. Tetapi hal ini jika 
dilakukan dengan ekstrim akan menimbulkan masalah gizi tak seimbang. 
Akibatnya justru penambahan berat badan, kelelahan, lekas marah, dan 
masalah pencernaan. Anda perlu pendekatan gaya makan dengan prinsip 
tidak terlalu sedikit, tidak terlalu banyak.
3. Tidak cukup makan
Sangat
 mudah untuk tergoda hanya makan sedikit demi bobot turun cepat.  Hal 
ini justru akan menyedot energi, mengacaukan suasana hati Anda, dan 
memaksa tubuh Anda untuk membakar otot untuk bahan bakar - yang 
akibatnya memperlambat metabolisme Anda.  Sebuah studi menemukan bahwa 
ketika orang makan hanya satu kali makan besar, mereka menaikkan risiko 
pradiabetes. Makanlah setiap tiga sampai lima jam.
4. Gampang berpaling pada “comfort food”
Kebanyakan
 dari kita saat sedang merasa tertekan, stres atau bosan akan melarikan 
diri pada makanan yang menenangkan.  Comfort food berbeda-beda jenisnya 
bagi setiap orang, ada yang menyukai makanan asin, manis, atau creamy.
 Selain itu, balas dendam setelah berdiet ketat juga masih sering 
dilakukan. Setelah sebulan menahan makanan yang Anda kategorikan 
terlarang, Anda memaafkan diri dengan boleh mengasupnya sesekali. Tapi 
dalam jumlah yang akhirnya malah tak terkontrol. Intinya sebenarnya 
adalah diet pola makan yang teratur. Kalau Anda tipe yang sulit 
membatasi diri, kembali saja pada aturan awal makan tak berlebih. Dan 
saat ingin mengemil ingat-ingat, apakah ini sudah waktunya Anda mengasup
 snack atau Anda hanya sedang bosan dan resah. 
5. Ingin hasil yang cepat
Seperti fashion,
 diet pun juga ada trennya. Biasanya saat satu jenis diet tertentu 
booming semua orang akan mencobanya. Dan yang paling diikuti adalah diet
 yang menjanjikan penurunan berat badan yang drastis.  Bahayanya, diet 
drastis ini justru  membuat tubuh Anda membakar kalori lebih lambat. 
Selain itu dapat menyebabkan keluhan fisik seperti sakit kepala, 
kemurungan, kelelahan, dan, tentu saja, penurunan berat badan hanya 
sementara.

Sabtu, 12 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
0 komentar:
Posting Komentar