Saat ini, ada begitu banyak rumor mengenai 
panyakit kanker yang berkembang di masyarakat. Fatalnya, rumor tersebut 
seringkali tidak mempunyai tingkat akurasi yang jelas sehingga 
menimbulkan kecemasan bagi sebagian besar orang.
Sebut saja 
misalnya, penggunaan deodoran yang disebut-sebut memicu kanker sampai 
penggunaan telepon seluler yang katanya dapat meningkatkan risiko kanker
 otak. Agar tidak ada persepsi yang keliru mengenai kanker, berikut ini 
kami tampilkan beberapa mitos dan fakta terpopuler terkait perkembangan 
kanker, seperti dikutip Healthmeup :
1. Mitos: Kanker mungkin menular
Fakta:
 Intinya, orang dengan kondisi badan yang sehat tidak dapat tertular 
penyakit ini melalui kontak fisik atau dengan menghirup udara yang sama.
 Hal ini hanya mungkin terjadi jika Anda melakukan transplantasi organ 
dari orang dengan kanker. Bahkan, penularan kanker dari ibu ke anak 
melalui plasenta sangat kecil kemungkinannya.
2. Mitos: pewarna rambut dapat menyebabkan kanker otak
Fakta: Anda
 mungkin telah mendengar pernyataan dan spekulasi terkait hubungan 
antara penggunaan pewarna rambut dengan kanker otak. Percayalah, itu 
tidak lain hanyalah salah satu di antara banyak mitos yang terkait 
dengan kanker. The Internasional Agency for Research on Canker (IARC) 
menyebutkan, meskipun ada risiko paparan zat karsinogenik di tempat 
kerja, tetapi penggunaan pewarna rambut tidak menyebabkan efek berbahaya
 terhadap manusia.
3 Mitos: Kanker menyebabkan rambut rontok
Fakta: Anggapan
 ini sama sekali tidak relevan. Rambut rontok bukanlah efek samping dari
 kanker melainkan karena efek terapi pengobatan kanker seperti 
kemoterapi dan radiasi. Bahkan, tidak semua pasien kanker yang menjalani
 perawatan ini akan kehilangan rambut mereka.
4. Mitos: Kanker diturunkan
Fakta: Anda
 mungkin sering melihat ada beberapa anggota dalam sebuah keluarga yang 
mengidap kanker. Hal ini tidak mengherankan, mengingat fakta bahwa 
kanker adalah suatu penyakit yang umum. Selain itu, anggota yang berbeda
 dalam sebuah keluarga mungkin terpapar faktor pemicu kanker yang sama 
seperti misalnya merokok. Namun pada beberapa kasus tertentu, ada 
kemungkinan kanker dapat diwariskan misalnya, kanker ovarium atau kanker
 kolorektal. Namun, penting untuk dicatat bahwa hal ini mungkin terjadi 
jika ada gen yang tidak normal dan bukan karena kanker itu sendiri.
5. Mitos: Semua benjolan pada payudara adalah kanker
Fakta: Jangan
 panik jika Anda telah menemukan benjolan di payudara Anda karena tidak 
semua benjolan payudara adalah kanker. Menurut suatu penelitian, lebih 
dari 90 persen kasus benjolan pada payudara bukanlah kanker. Di sisi 
lain, hasil diagnosa sekitar 10 persen pasien kanker payudara tidak 
memiliki bentuk benjolan di payudara. Namun, Anda patut khawatir jika 
benjolan pada payudara Anda mengeluarkan cairan dan mengalami perubahan 
bentuk atau ukuran.
6. Mitos: Deodoran dapat menyebabkan kanker payudara
Fakta:
 Menurut riset yang dirilis oleh National Cancer Institute (NCI), tidak 
ada penelitian konklusif yang mengaitkan antara penggunaan deodoran dan 
antiperspiran terkait risiko mengidap kanker payudara. Rumor ini diduga 
merebak setelah ada laporan yang menemukan bahwa kandungan aluminium 
pada deodoran dapat meresap pada kulit dekat payudara. Hal ini, pada 
gilirannya, mendorong pertumbuhan sel kanker payudara. Namun, NCI 
bersama dengan US Food and Drug Administration (FDA) membatalkan klaim 
tersebut yang menyatakan bahwa laporan-laporan ini tidak berhubungan 
dengan penjelasan ilmiah yang substansial.
7 Mitos: Terlalu sering menggunakan ponsel menyebabkan kanker
Fakta:
 Beberapa orang menyakini bahwa paparan frekuensi radio dari ponsel 
dapat meningkatkan risiko kanker. Tetapi tidak ada penelitian yang mampu
 menjelaskan hubungan antara keduanya. Sementara laporan dari National Institue of Environmental Health Science,
 mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah yang mampu menjelaskan hubungan
 konklusif antara ponsel dan kanker, dan perlu penelitian lebih lanjut 
tentang ini.

Sabtu, 12 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
0 komentar:
Posting Komentar